20 Siswa SKOI UN di SMPN 13 Samarinda
“Pekan lalu siswa SKOI Kaltim untuk jenjang SMA telah mengkuti UN di SMA Negeri 9 Samarinda dan hari ini selama empat hari kedepan dilanjutkan ujian untuk jenjang SMP yang diikuti 20 orang siswa terdiri dari tujuh pria serta 13 wanita,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim Dr H Sigit Muryono, usai melakukan monitoring UN siswa SKOI Kaltim di SMP Negeri 13 Samarinda, Senin (25/4).
Selain siswa SKOI yang mengikuti UN di SMP Negeri 13 Samarinda, juga terdapat siswa Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Kaltim yang masih menjadi tanggungjawab Dispora Kaltim mengikuti UN di sekolah tersebut sebanyak 12 orang.
Menurut Sigit, pada dasarnya SKOI Kaltim telah memiliki ijin operasional dari Dinas Pendidikan Kota Samarinda, namun demikian karena sekolah ini memiliki kekhususan maka harus didukung pula dengan paying hukum yang lebih jelas.
Sama seperti halnya dengan sekolah-sekolah khusus olahraga lainnya di Indonesia, maka SKOI Kaltim masih menunggu surat keputusan bersama (SKB) Menteri Pendidikan Nasional (Mendinas) dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
SKB tiga menteri tersebut ujarnya, merupakan payung hukum berdirinya SKOI Kaltim dan sekolah ini akan menjadi unit pelaksana teknis daerah (UPTD) yang akan berada dibawah satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Kaltim.
Namun, dilihat dari kekhususan yang dimilikinya saat ini maka SKOI Kaltim akan tetap berada di bawah Dispora Kaltim walaupun akan berubah status sebagai UPTD. Hanya saja, sistem pembelajaran yang akan diatur, seperti sistem klasikal atau modul.
“Kalau sistem klasikal seperti sistem kelas yang diikuti siswa belajar berkelompok dan tingkatan mengikuti sistem belajar mengajar dari kelas satu hingga kelas tiga. Sedangkan sistem modul adalah pola pengajaran yang diberikan hanya pada mata pelajaran dan dalam waktu tertentu,” jelasnya.
Dalam sistem modul ini dilakukan karena diupayakan untuk meningkatkan prestasi olahraganya dan tidak mengabaikan prestasi pendidikan. Oleh karenanya, dalam pola ini dapat saja dilakukan integrasi sistem pembelajaran.
“Sesuai dengan kekhususan yang dimiliki SKOI, maka pola pendidikan tetap diperhatikan walaupun lebih prioritas pada prestasi olahraganya. Kedepan, SKB menteri tersebut akan menjadi payung bagi mendukung kegiatan sekolah ini, sesuai dengan harapan danm keinginan Gubernur Kaltim agar di daerah ini akan lahir atlet yang mampu berprestasi olahraga dan unggul dalam berpikirnya,” harap Sigit Muryono. (vb/mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.